Belajar Fi’il

Kata Dasar كَتَبَ (Menulis) – Fiil Madhi (Lampau)

IdEnKetTambahan hurufPerubahan Akhir hurufKata dasarSubyekFa’il + Fi’ilLiterasi
SayaILaki-laki/Perempuanتُبْكَتَبَأناأنا كَتَبْتُana katabtu
KitaWeLk/Prنَابْكَتَبَنحننحن كَتَبْنَاnaḥnu katabnā
Kamu (Laki-laki)YouLaki-lakiتَبْكَتَبَأنتأنت كَتَبْتَanta katabta
Kamu (Perempuan)YouPerempuanتِبْكَتَبَأنتأنت كَتَبْتِanti katabti
Kalian 2 Laki-lakiYou2 Laki-lakiتُمَابْكَتَبَأنتماأنتما كَتَبْتُمَاantumā katabtumā
Kalian 2 PerempuanYou2 Perempuanتُمَابْكَتَبَأنتماأنتما كَتَبْتُمَاantumā katabtumā
Kalian 1 Lk + 1 PrYou1 Lk + 1 Prتُمَابْكَتَبَأنتماأنتما كَتَبْتُمَاantumā katabtumā
Dia (Laki-laki)HeLaki-lakiبَكَتَبَهوهو كَتَبَhuwa kataba
Dia (Perempuan)ShePerempuanتْبَكَتَبَهيهي كَتَبَتْhiya katabat
Mereka 2 Laki-lakiThey2 Laki-lakiابَكَتَبَهماهما كَتَبَاhumā katabā
Mereka 2 PerempuanThey2 Perempuanتَابَكَتَبَهماهما كَتَبَتَاhumā katabatā
Mereka 3+ Laki-lakiThey3+ Laki-lakiوابُكَتَبَهمهم كَتَبُواhum katabū
Mereka 3+ PerempuanThey3+ Perempuanنَبْكَتَبَهنهن كَتَبْنَhunna katabna
Mereka CampuranTheyCampuranوابُكَتَبَهمهم كَتَبُواhum katabū

Penjelasan Perubahan Harokat pada Kolom “Akhir Huruf”:

  1. Bentuk Mufrad (tunggal):
    • Fi’il كَتَبَ pada bentuk tunggal tetap memiliki harokat fathah (َ) pada huruf terakhir (بَ) untuk dhamir laki-laki tunggal (هو) dan perempuan tunggal (هي).
  2. Bentuk Jama’ (jamak):
    • Pada bentuk dhamir plural laki-laki (هم) terdapat harokat dhammah (ُ) pada huruf terakhir (بُ), sedangkan untuk jama’ perempuan (هنّ) berubah menjadi sukun (ْ) pada huruf terakhir (بْ).
  3. Bentuk Muannats (perempuan):
    • Dalam dhamir أنتِ dan dhamir dual perempuan (أنتما serta هما), harokat akhir berubah menjadi sukun (ْ), sesuai pola fi’il madhi.
  4. Bentuk Mutakallim (orang pertama):
    • Pada bentuk fi’il أنا dan نحن, huruf terakhir memiliki sukun (ْ) karena terpengaruh tambahan akhiran dhamir seperti تُ dan نا.

Kata Dasar كَتَبَ (Menulis) – Kata dasar Fi’il Mudhari: كْتُبُ (Sedang / Akan Menulis)

IdEnKetAkhir KataPreFi’ilSubyek Literasi
SayaILaki-laki/Perempuanبُكْتُبُأَأَكْتُبُأنا anā aktubu
KitaWeLk/Prبُكْتُبُنَنَكْتُبُنحن nahnu naktubu
Kamu (Laki-laki)YouLaki-lakiبُكْتُبُتَتَكْتُبُأنت anta taktubu
Kamu (Perempuan)YouPerempuanبِينَكْتُبُتَتَكْتُبِينَأنت anti taktubīna
Kamu 2 Laki-lakiYou2 Laki-lakiبَانِكْتُبُتَتَكْتُبَانِأنتما antumā taktubāni
Kamu 2 PerempuanYou2 Perempuanبَانِكْتُبُتَتَكْتُبَانِأنتما antumā taktubāni
Kamu 1 Lk + 1 PrYou1 Lk + 1 Prبَانِكْتُبُتَتَكْتُبَانِأنتما antumā taktubāni
Dia (Laki-laki)HeLaki-lakiبُكْتُبُيَيَكْتُبُهو huwa yaktubu
Dia (Perempuan)ShePerempuanبُكْتُبُتَتَكْتُبُهي hiya taktubu
Mereka 2 Laki-lakiThey2 Laki-lakiبَانِكْتُبُيَيَكْتُبَانِهما humā yaktubāni
Mereka 2 PerempuanThey2 Perempuanبَانِكْتُبُتَتَكْتُبَانِهما humā taktubāni
Mereka 3+ Laki-lakiThey3+ Laki-lakiبُونَكْتُبُيَيَكْتُبُونَهم hum yaktubūna
Mereka 3+ PerempuanThey3+ Perempuanبْنَكْتُبُيَيَكْتُبْنَهن hunna yaktubna
Mereka CampuranTheyCampuranبُونَكْتُبُيَيَكْتُبُونَهم hum yaktubūna

Penjelasan Struktur Fi’il Mudhari:

  1. Fi’il Mudhari digunakan untuk menunjukkan perbuatan yang sedang berlangsung atau akan dilakukan.
  2. Pola fi’il mudhari diawali dengan huruf mudhari’ (أ, ن, ت, ي), kemudian pola kata kerja dasar ditambahkan akhiran sesuai dhamir.
  3. Akhir Huruf:
    • Dhammah (ُ) untuk bentuk tunggal (contoh: أَكْتُبُ).
    • Kasrah (ِينَ) untuk bentuk tunggal perempuan.
    • Alif + Nun (بَانِ) untuk bentuk dual (contoh: تَكْتُبَانِ).
    • Wawu + Nun (بُونَ) untuk bentuk jama’ laki-laki.
    • Nun sukun (بْنَ) untuk bentuk jama’ perempuan.

Contoh Penggunaan:

  1. أَكْتُبُ (Saya menulis) → Untuk saya (laki-laki/perempuan).
  2. تَكْتُبِينَ (Kamu menulis) → Untuk satu perempuan.
  3. يَكْتُبُونَ (Mereka menulis) → Untuk banyak laki-laki.
  4. نَكْتُبُ (Kami menulis) → Untuk kita bersama.


Kata Dasar كَتَبَ (Menulis) – Kata dasar Fi’il ‘Amr: اُكْتُ (Tulislah!)

IdEnKetAkhiranAkhir HurufFi’il Literasi
Kamu (Laki-laki)YouLaki-lakiبْاُكْتُبْ uktub
Kamu (Perempuan)YouPerempuanيبِياُكْتُبِي uktubī
Kamu 2 Laki-lakiYou2 Laki-lakiابَااُكْتُبَا uktubā
Kamu 2 PerempuanYou2 Perempuanابَااُكْتُبَا uktubā
Kamu 1 Lk + 1 PrYou1 Lk + 1 Prابَااُكْتُبَا uktubā
Kalian (Laki-laki)You3+ Laki-lakiوابُوااُكْتُبُوا uktubū
Kalian (Perempuan)You3+ Perempuanنَبْنَاُكْتُبْنَ uktubna

Penjelasan Struktur Fi’il Amr:

  1. Fi’il Amr digunakan untuk memberikan perintah atau instruksi.
  2. Pola fi’il amr dimulai dari bentuk asal mudhari’ (present tense), kemudian dibuang huruf mudhari’ (أ, ت, ي, ن) di awal dan menambahkan harokat perintah seperti dhammah (ُ) pada awal kata, tergantung pada dhamir.
  3. Perubahan Akhir Huruf:
    • Sukun (ْ) pada dhamir tunggal laki-laki (contoh: اُكْتُبْ).
    • Kasrah + Ya (بِي) pada dhamir tunggal perempuan.
    • Alif (بَا) untuk dhamir ganda (dual).
    • Wawu (بُوا) untuk dhamir plural laki-laki.
    • Nun sukun (بْنَ) untuk dhamir plural perempuan.

Contoh Penggunaan:

  1. اُكْتُبْ (Tulis!) → Perintah untuk satu orang laki-laki.
  2. اُكْتُبِي (Tulis!) → Perintah untuk satu orang perempuan.
  3. اُكْتُبُوا (Tulis!) → Perintah untuk banyak orang laki-laki.
  4. اُكْتُبْنَ (Tulis!) → Perintah untuk banyak orang perempuan.

Fi’il pelaku (lazim) dan fi’il objek (muta’addi) menggunakan kata dasar دَخَلَ (masuk):


1. Fi’il Pelaku (Fi’il Lazim)

Kata dasar دَخَلَ (masuk) termasuk fi’il lazim dalam penggunaan dasarnya, karena hanya memerlukan pelaku (fa’il) tanpa memerlukan objek untuk melengkapi maknanya.

Contoh Penggunaan Fi’il Lazim:

  • دَخَلَ الطَّالِبُ. (Siswa itu masuk.)
    • Fi’il: دَخَلَ (masuk)
    • Pelaku (Fa’il): الطَّالِبُ (siswa)

2. Fi’il Objek (Fi’il Muta’addi)

Meskipun kata dasar دَخَلَ secara alami lazim, dalam konteks tertentu bisa menjadi muta’addi, yaitu ketika melibatkan objek (maf’ul bih) untuk menunjukkan ke mana seseorang masuk. Dengan demikian, objek dalam konteks ini sering berupa tempat atau tujuan masuknya.

Contoh Penggunaan Fi’il Muta’addi:

  • دَخَلَ الطَّالِبُ الفَصْلَ. (Siswa itu masuk ke kelas.)
    • Fi’il: دَخَلَ (masuk)
    • Pelaku (Fa’il): الطَّالِبُ (siswa)
    • Objek (Maf’ul Bih): الفَصْلَ (kelas)

Tabel Fi’il Lazim dan Muta’addi untuk Kata Dasar دَخَلَ (Lampau)

KategoriFi’ilPelaku (Fa’il)Objek (Maf’ul Bih)Contoh KalimatLiterasi
Fi’il Lazimدَخَلَالطَّالِبُدَخَلَ الطَّالِبُDakhala aṭ-ṭālibu (Siswa masuk)
Fi’il Muta’addiدَخَلَالطَّالِبُالفَصْلَدَخَلَ الطَّالِبُ الفَصْلَDakhala aṭ-ṭālibu al-faṣla

Ciri-Ciri Kata Dasar Masuk (دَخَلَ):

Sebagai Fi’il Lazim:

  • Tidak membutuhkan objek.
  • Contoh kalimat: دَخَلَ الطَّالِبُ. (Siswa masuk.)

Sebagai Fi’il Muta’addi:

  • Memerlukan objek (biasanya berupa tempat).
  • Contoh kalimat: دَخَلَ الطَّالِبُ المَسْجِدَ. (Siswa masuk masjid.)

Variasi Bentuk Fi’il (Mudhari dan Amr)

Jenis Fi’ilKata DasarBentukContoh KalimatLiterasi
Fi’il Mudhariدَخَلَيَدْخُلُيَدْخُلُ الطَّالِبُ الفَصْلَYadkhulu aṭ-ṭālibu al-faṣla
Fi’il Amrدَخَلَاُدْخُلْاُدْخُلِ المَسْجِدَUdkhul al-masjida

Fi’il mabni lil-majhul (pasif) dari kata dasar دَخَلَ (masuk):


1. Fi’il Madhi (Lampau) dalam Bentuk Pasif

Dalam bentuk pasif, دَخَلَ berubah menjadi دُخِلَ untuk menunjukkan bahwa sesuatu telah dimasuki.

Contoh Kalimat:

  • دُخِلَ المَسْجِدُ. (Masjid telah dimasuki.)
    • Fi’il Mabni Lil-Majhul (Pasif): دُخِلَ (telah dimasuki)
    • Objek yang Dimasuki: المَسْجِدُ (masjid)

2. Fi’il Mudhari (Sedang/akan) dalam Bentuk Pasif

Dalam bentuk pasif, يَدْخُلُ (aktif) berubah menjadi يُدْخَلُ untuk menunjukkan bahwa sesuatu sedang atau akan dimasuki.

Contoh Kalimat:

  • يُدْخَلُ المَسْجِدُ. (Masjid sedang/akan dimasuki.)
    • Fi’il Mabni Lil-Majhul (Pasif): يُدْخَلُ (sedang/akan dimasuki)
    • Objek yang Dimasuki: المَسْجِدُ (masjid)

3. Isim Maf’ul (Partisip Pasif)

Isim maf’ul dari دَخَلَ adalah مَدْخُولٌ, yang berarti yang dimasuki.

Contoh Kalimat:

  • المَسْجِدُ مَدْخُولٌ. (Masjid [adalah tempat] yang dimasuki.)
    • Isim Maf’ul: مَدْخُولٌ (yang dimasuki)
    • Subyek: المَسْجِدُ (masjid)

Tabel Fi’il Pasif (Mabni Lil-Majhul) untuk Kata Dasar دَخَلَ

Jenis Fi’ilBentuk PasifContoh KalimatLiterasi
Fi’il Madhi (Lampau)دُخِلَدُخِلَ البَيْتُ.Dukhila al-baytu (Rumah telah dimasuki.)
Fi’il Mudhari (Sedang/Akan)يُدْخَلُيُدْخَلُ البَيْتُ.Yudkhalu al-baytu (Rumah sedang/akan dimasuki.)
Isim Maf’ulمَدْخُولٌالبَيْتُ مَدْخُولٌ.Al-baytu madkhūlun (Rumah adalah yang dimasuki.)

Ringkasan Perubahan Fi’il

  1. Bentuk Pasif Madhi (Lampau):
    • Aktif: دَخَلَ (aaa) → Pasif: دُخِلَ (uia)
    • Perubahan: Harokat huruf pertama menjadi dhammah (ُ) dan huruf kedua menjadi kasrah (ِ).
  2. Bentuk Pasif Mudhari (Sedang/Akan):
    • Aktif: يَدْخُلُ (prefix ya) → Pasif: يُدْخَلُ (prefix yu)
    • Perubahan: Huruf pertama mudhari’ menjadi dhammah (ُ) dan huruf terakhir menjadi fathah (َ).
  3. Isim Maf’ul (Yang Dimasuki):
    • Pola: مَفْعُولٌمَدْخُولٌ.